Bantuan Buku dan Pendidikan untuk Muhtadi, Kebaikan yang Mengalir Sepanjang Hari! Insyaallah

Di balik wajah tenangnya, Muhtadi Arif Dzakirah menyimpan tekad yang luar biasa. Santri penerima beasiswa yatim di DAFI Pesantren Al Qur’an Science ini tak hanya bercita-cita menjadi masinis, tapi juga ingin menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Saat ini, Muhtadi telah menyelesaikan 12 juz hafalannya dan tengah melanjutkan pendidikannya di jenjang MA DAFI, program Azhary (Timur Tengah), dengan tetap menerima beasiswa yatim dari DAFI. Muhtadi adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya, almarhum Agus Riyadi, wafat ketika Muhtadi baru berusia dua tahun akibat tumor lambung. Sang ibu, Ibu Khusnul Khotimah, mengenang masa-masa sulit itu, ketika suaminya lebih sering dirawat di rumah sakit daripada berada di rumah. Saat itu, Muhtadi kecil bersama kakaknya bahkan sempat dititipkan ke saudara karena beratnya kondisi keluarga. Kini, Ibu Khusnul tinggal bersama Muhtadi dan satu kakaknya di sebuah kos sederhana di kawasan Petemon Kali, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Ia mengajar di sebuah TPQ dengan penghasilan Rp150.000, ditambah bantuan dari Kementerian Agama sebesar Rp700.000 per bulan. Jumlah itu harus cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga orang dalam rumah tangga mereka. Meski ketiga anaknya yang lain telah menikah, mereka hanya bisa membantu sedikit karena juga masih berjuang secara ekonomi. “Semoga Muhtadi kelak bisa memperbaiki keadaan keluarga ini lewat Al-Qur’an dan pendidikan,” harap Ibu Khusnul. Tahun ajaran baru ini, kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi adalah buku pelajaran senilai Rp488.000. Namun di balik itu, terbuka pula kesempatan bagi para muhsinin untuk menjadi Orang Tua Asuh yang bersedia mendukung biaya pendidikan Muhtadi secara rutin tiap bulan. Ustadz Andy Setiawan, Koordinator Baziskaf DAFI, menyampaikan bahwa tahun ajaran depan DAFI menerima lebih dari 70 santri beasiswa yatim dan dhuafa. “Kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Bantuan dari donatur individu maupun lembaga akan sangat berarti bagi keberlangsungan pendidikan dan penghafalan Al-Qur’an para santri seperti Muhtadi,” ungkapnya. Semoga semakin banyak tangan-tangan baik yang tergerak untuk membersamai perjuangan Muhtadi dan para santri lainnya dalam menapaki jalan cahaya Al-Qur’an. Karena satu kebaikan yang ditanam hari ini, bisa menjadi aliran pahala abadi hingga akhir hayat. Mari bantu pendidikan Muhtadi. Jadilah bagian dari kisah indah perjuangan santri yatim yang ingin menghafal Al-Qur’an dan mengubah masa depan keluarganya.