Hal-Hal Yang Dimakruhkan Dalam Sholat (Part 1)

Kaidah: Segala sesuatu yang menyelisihi perkara sunnah dalam sholat, maka masuk dalam cakupan makruh.

Sedangkan pengertian makruh dalam hal ini adalah: segala sesuatu yang berpahala apabila ditinggalkan oleh orang yang sholat, namun tidak ada hukumannya jika dilakukan.

Contohnya meninggalkan takbir intiqol adalah perkara yang makruh, karena melakukannya termasuk sunnah dalam sholat. Contoh lainnya adalah tidak membaca do’a iftitah.

Namun ada perkara lain yang disunnahkan untuk dijauhi, dan makruh apabila dilakukan oleh orang yang sholat, diantaranya adalah:

1. Menoleh saat sholat dengan memalingkan leher dan wajah tanpa adanya keperluan.

Abu dawud meriwayatkan, bahwa Nabi shallallahu ‘alai wa sallam bersabda:

لا يزال الله عز وجل مقبلاً على العبد في صلاته ما لم يلتفت، فإذا التفت انصرف عنه

“Allah akan senantiasa menghadap hambanya ketika sholat selama dia (hamba) tidak memalingkan wajahnya, apabila dia berpaling, maka Allah akan berpaling darinya”. (HR. Abu Dawud. 909).

Kemudian Nabi shallallahu ‘alai wa sallam ketika ditanya oleh ‘Aisyah mengenai berpaling, lantas beliau menjelaskan:

هو اختلاس يختلسه الشيطان من صلاة العيد

“Itu adalah pencurian yang dilakukan oleh syaitan dari sholat seorang hamba”. (HR. Bukhari. 718).

Selain itu, menoleh ketika sholat juga bertentangan dengan  sifat khusyu dalam sholat.

Adapun jika ada keperluan untuk menoleh seperti mengawasi musuh dalam sebuah peperangan, maka tidak dihukumi sebagai hal yang makruh. Hal ini sebutkan dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Abu Dawud.

Namun ini dikhususkan apabila seseorang menoleh dengan hanya memalingkan wajah atau leher, apabila menoleh dengan memalingkan dada sehingga berpaling dari arah kiblat, maka sholatnya batal karena meninggalkan rukun sholat, yaitu menghadap arah kiblat.

Adapun mencuri pandangan dengan mata tanpa menoleh, maka tidaklah mengapa. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.

2. Memandang ke arah langit.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Nabi shallallahu ‘alai wa sallam bersabda:

ما بال أقوام يرفعون أبصارهم إلى السماء في صلاتهم؟ ثم قال: لينتهن عن ذلك أو لتخطفن أبصارهم

“Mengapa orang-orang mengangkat pandangan mereka ke langit ketika mereka sholat?” Kemudian beliau berkata: “Hendaklah mereka benar-benar berhenti melakukan hal itu (memandang ke langit), atau pandangan mereka akan dicabut selamanya” (HR. Bukhari. 717).

Bersambung in sya Allah. Semoga Allah merahmati kita semuanya.

Madinah, 10 Rajab 1446 H / 10 Januari 2025

Ustadz Muhamad Pino Bahari – Pengajar DAFI Pesantren Al Qur’an Science / Mahasiswa Universitas Islam Madinah

Referensi:

  • Al Fiqhu Al Manhaji ‘ala Madzhabil Imam Asy Syafi’iy. Dr. Musthofa Al Khin, Dr. Musthofa Al Bugho, Dr. Ali Asy Syirbiji.
  • Al Asas Fil Fiqhi Asy Syafi’iy. Muhammad Imad An Nablisy.

Leave a Comment